Bismillahirrahmanirrahim.... Dengan nama Allah yg Maha Pemurah lagi Maha Penyayang..
Allahu Akbar..
sebenarnya sekarang ni tgh on the way nak siapkan critical review pasal 2 org Islamic feminist..dan tgh cari back up argument dan support dari ayat2 Al-Quran dan Hadith... 1 of the feminist ni cakap.. According to one scholar ni, dalam Islam, man and woman are both active sexually. But according to Sigmund Freud, in Christianity, women are sexually passive. Hence, because of woman in Islam are active sexually, Islam put a strict rule to them(woman) ~ which is to control their sexual desire. sebab tu la perempuan kena pakai tudung, kena tutup aurat.. dan semua ni adalah kerana perempuan adelah 'a thread to the social order or fitnah... are you agree with their theory?
bagi aku, mmg betul, dlm Islam both are active sexually but Islam gives fair treatment to both man and woman. knape plak hanya perempuan yg kena control diri diorang dan lelaki x payah ke? Allah says in the Holy Quran :
{Tell the believing men to reduce their vision and guard their private parts. That is purer for them. Indeed, Allah is Acquainted with what they do. And tell the believing women to reduce their vision and guard their private parts and not expose their adornment except that which [necessarily] appears thereof and to wrap their head covers over their chests and not expose their adornment except to their husbands, their fathers....} (An-Nur: 30-31)
Dalam ayat ni terang2 dah bgtau yg both parties kena jaga pandangan dan kemaluan mereka.. (bukan hanya perempuan yg kena menjaga dan lelaki xpayah..) sbenarnye xberapa nak faham dgn feminist2 ni ape la yg diorang nak.... xpe2.. relax2.. at least aku adela blaja something dari diorang..
anyway, aku terbaca 1 blog ni ... best sgt dia cerita pasal menjaga pandangan..
Faidah Pertama, (kerana menjaga pandangan) ~ kita dapat merasakan manisnya iman, dimana ia merupakan suatu hal yang lebih baik, lebih lezat dari apa yang ia palingkan matanya dari melihatnya dan yang ia tinggalkan karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka barangsiapa yang meninggalkan sesuatu apapun karena Allah maka Allah ‘azza wa jalla akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang dia tinggalkan tersebut. Sebagaimana dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam,
إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئًا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ“Sesungguhnya tidaklah sesuatu yang kalian tinggalkan karena Allah ‘azza wa jalla kecuali pasti akan Allah gantikan untukmu dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang dia tinggalkan”[3].
Ibnul Qoyyim rohimahullah menyebutkan bahwa,
“Pandangan itu merupakan utusan hati, hatilah yang mengutus pandangan untuk melihat apa yang bisa dikabarkannya dari keindahan apa yang terlihat. Kemudian dari apa yang dilihat inilah muncul rasa rindu, yang kemudian berubah menjadi rasa cinta yang selanjutnya rasa cinta ini dapat berubah menjadi rasa cinta yang bersifat penghambaan, sehingga hatinya menjadi hamba apa yang dia cintai yang semula hanya berawal dari apa yang dia lihat. Sehingga akhirnya mengakibatkan letihnya hati dan hatinya akan menjadi tawanan apa yang ia lihat. Kemudian sang hati yang telah letih ini mengeluhkan keletihannya pada pandagan, namun apa yang dikatakan pandangan tidaklah seperti yang dia harapkan. Dia mengatakan, “Aku hanyalah sebagai utusanmu dan engkaulah yang mengutusku”[4].
Maka semakin bertambahlah sakit yang dirasakan hati dan beginilah salah satu ujian bagi hati yang kosong dari kecintaan kepada Allah dan ikhlas kepadaNya, sehingga dengan ini terlihatlah bagi kita dampak buruk dari tidak menjaga pandangan[5].
Kemudian Ibnul Qoyyim rohimahu berkata:
“Sesungguhnya hati itu pasti bergantung apa yang dicintainya, maka barangsiapa yang tidak menjadikan Allah lah satu-satunya yang dia cintai dan ilaah yang dia sembah sudah barang tentu hatinya akan menyembah/beribadah kepada selainNya”[6].
Subhanallah.. bila baca statement yg di atas ni..rasa macam! Ya Allah sgt betul... semuanya bergantung pada hati kita.. dan sekarang ni..aku tertanya2 pada diri aku sendir.. adakah Allah CINTA tertinggiku? kenapa aku selalu ingat pada makhlukNya lebih dari aku ingat padaNya? aku x nak hati aku ni melebihkan cintanya pada makhluk yg mana semua makhluk ni x kekal dan semuanya akan tinggal kan aku.. yg kekal hanya Allah..dan padaNya juga aku kembali.. Ya Allah bantulah aku untuk mendapatkan cinta tertinggi ku hanya untukMu.. bantulah Ya Allah...
Faidah Kedua, membuat hati menjadi bercahaya dan melahirkan firasat yang benar.
Ibnu Syujaa’ Al Karmani rohimahullah mengatakan,
“Barangsiapa yang menjaga dhohirnya dengan mengikuti sunnah dan batinnya dengan perasaan selalu diawasi Allah ‘azza wa jalla (muroqobah), menahan diri dari mengikuti syahwat, menundukkan pandangan dari melihat hal-hal yang haram dan menjaga diri untuk tidak makan yang haram maka firasatnya tidak akan meleset”.
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِلْمُتَوَسِّمِينَ“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Al Muwassimin[11]”. (QS : Al Hijr [15] : 75).
Al Muwassimin dalam ayat ini ditafsirkan oleh Ibnul Qoyyim rohimahullahsebagai orang-orang yang penglihatan mereka selamat dari melihat hal-hal yang haram dan keji.
Aku xdela tengok benda2 yg keji kan.. tapi kdg2 tgk jugak movie2 org putih yg aku igt ok jela.. cite pasal budak2 sekolah.. tapi biasela cite@movie2 diorg ni adeje adegan2 yg x elok.. peluk2 cium2 tu biase dah.. so, mungkin lepas ni aku xleh dah tgk movie2 diorang ni sbb aku mesti jaga pandangan!!! aku xleh tgk bende yg x sepatutnya aku tengok.. tgk carto0n jela.... agak susah ni utk x tgk movie.. hmm.. xpe aina! berusaha!
Faidah Ketiga, Timbulnya kekuatan, keteguhan dan keberanian hati.
Allah akan memberikan kepada orang yang menjaga pandangannya dari hal yang haram berupa kekuatan pertolonganNya, sebagaimana Allah memberikan cahayaNya kepada orang ini berupa kekuatan hujjah. Maka pada diri orang ini terkumpul dua kekuatan yang menyebabkan setan lari darinya, sebagaimana dikatakan dalam sebuah atsar,
إِنَّ الَّذِيْنَ يُخَالِفُ هَوَاهُ يَفْرَقُ الشَّيْطَانُ مِنْ ظِلِّهِ“Sesungguhnya setan akan lari dari orang yang menyelisihi hawa nafsunya”[15].
Agaknye setan lari x dari aku? ke dia lagi dekat? tak nak!!
Oleh sebab itu hal ini tidak akan didapatkan orang yang mengikuti hawa nafsunya, yang berjiwa nista dan rendah. Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman,
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati berkaitan dengan masa lalu, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman[16]”. (QS : Ali ‘Imran [3] : 138).
Demikian juga firman Allah Subahanahu wa Ta’ala,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka milik Allahlah kemuliaan itu semuanya”. (QS : Fathiir [35] : 10).
Ya Allah aku benar2 memerlukan pertolongan dari Mu.. Bantulah aku.. Ampunkanlah segala dosa2ku Ya Allah.. http://alhijroh.net/fiqih-tazkiyatun-nafs/3-faidah-agung-menjaga-pandangan/
Comments
Post a Comment